FTI UNMA dan Pemprov Banten Jajaki Kerjasama

SERANG - Fakultas Teknologi dan Informatika (FTI) Universitas Mathla'ul Anwar (Unma) Banten menjajaki kerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Banten di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Penjajakan kerjasama tersebut dilakukan diawali dengan silaturahmi jajaran Dekanat FTI Unma Banten ke kantor DKP Provinsi Banten, di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Palima, Kota Serang, Rabu (3/2/2021).

Kepala DKP Provinsi Banten Dr. Ir. Hj. Aan Muawanah, MM bersama jajaran pejabat Eselon III menerima dengan baik Dekan FTI Unma Banten Susilawati, M.Kom yang didampingi Wakil Dekan I Robby Rizki Johara, M.Kom dan Kepala Laboratorium Pangan FTI Unma Banten Dadan Ahmad Hudaya, MP.

Susilawati menyampaikan bahwa kunjungannya itu dalam rangka penjajakan kerjasama hingga diharapkan ada dokumen perjanjian dua belah pihak yang saling menguntungkan sekaligus berkarya untuk pembangunan di Provinsi Banten. Kiprah ke depan, kampus sebagai lembaga akademik dan pengabdian masyarakat dituntut memiliki peran untuk memberikan solusi di tengah masyarakat mengedepankan sinergi dengan pemerintah.

"Salah satu program studi di FTI yaitu Teknologi Pangan. Kami berharap bisa berkontribusi sejalan dengan program dan kegiatan di dinas (DKP). Juga ada program studi sistem informasi, mesin, dan sipil," tutur Susi.

Susi juga menyebut tentang pengembangan talas beneng di Pandeglang yang sedang banyak di budidayakan warga. Sehingga, harapannya Unma bisa turut berperan. "Lahan kami luas. Semoga bisa ada kerjasama pengembangannya bersama DKP," harapnya.

Dengan ramah, Hj Aan menanggapi apa yang disampaikan Susi. Secara umum, Aan menyambut baik ajakan kerjasama tersebut, bahkan ia berharap FTI lebih fokus dalam pembinaan UMKM yang bergerak di bidang pangan. Sambil menunjukkan hasil olahan pangan binaan DKP yang berbahan baku pangan lokal, Aan juga menginginkan hasil penelitian yang sudah dilakukan di kampus bisa diterapkan di lingkungan masyarakat, khususnya kelompok olahan pangan. "Dengan begitu hasil riset akan berdayaguna. Silahkan sampaikan ke kami, semoga nanti bisa ditindaklanjuti," seraya menyebut bahwa pengembangan pangan lokal di wilayah Jawa Timur dan Yogyakarta juga didukung dunia kampus. "Saya yakin dengan saling bekerjasama Banten bisa bangkit. Kita bekerja demi Banten, warga Banten," tutur Aan.

Banyak hal yang bisa dikerjasamakan, lanjutnya. Semua bidang di DKP membuka peluang untuk itu. "DKP punya UPT Sertifikasi untuk Produk Segar Asal Tumbuhan (PSAT). Saat ini banyak perusahaan yang ingin sertifikat ini. Kami layani. Nah, mahasiswa bisa PKL di sini. Kami juga melakukan kajian tentang rawan pangan, distribusi pangan, dan lain-lain," jelasnya.

Ditambahkan Anshori, Kabid Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan, bahwa sudah saatnya kampus melakukan sosialisasi tentang pangan lokal sekaligus melakukan inovasi olahan pangan lokal. Pasalnya potensi pangan lokal di Pandeglang sangat besar. "Ini peluang. Kita juga harus sadarkan masyarakat potensi pangan lokal ini. Mahasiswa harus dipahamkan," ujarnya.

Dialog selama 2 jam itu juga menyepakati draft kerjasama yang akan menjadi dokumen memorandum of understanding (MoU). Dalam waktu dekat, MoU tersebut akan disepakati dengan penandatanganan secara bersama-sama.

"Salam untuk Pak Rektor," ujar Aan di akhir pertemuan tersebut.

(dan)

//