Rektor : Jadikan KIS Untuk Majukan UNMA

CIKALIUNG - Rektor Universitas Mathla'ul Anwar (Unma) Banten Prof E. Syibli Syarjaya menegaskan bahwa prasyarat kemajuan dari organisasi adalah KIS. Apa itu KIS? "KIS adalah koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi," tegasnya pada acara Silaturahim dan Pembinaan Pegawai Struktural Unma Banten, Senin (27/7).

Rektor menjelaskan, koordinasi merupakan kunci penting dalam perjalanan organisasi. Koordinasi dilakukan oleh siapapun, dan yang terpenting adalah antara bawahan dengan atasan. Dalam koordinasi, lanjutnya, masing-masing pihak harus memahami tugas pokok dan fungsi kerja. "Karena itu saya minta setiap pegawai memahammi tugas dan fungsinya. Baca

SOP. Pelajari. Hayati. Koordinasilah dengan atasan jika tidak paham," tegasnya.

Lanjutnya, yaitu integrasi. Maksudnya adalah berintegrasi dengan program yang akan dan sedang dijalankan. Kembali diingatkan Rektor, pegawai terutama struktural jangan sampai ada yang merasa lebih. "Jangan sampai ada yang merasa super. Jangan merasa paling baik. Saya nyatakan, semua super. Semua baik di bidangnya," ingat Rektor.

Wanti-wanti lainnya, Rektor berharap, warga Unma menjadi warga yang bisa menjalankan fungsi akademik dan keislaman. Unma adalah lembaga pendidikan dari ormas Islam yang besar. Sehingga core bussines-nya jelas, akademik dan keislaman. "Jika dibawa ke politik, tidak nunggu sebulan, minggu ini saya mundur. Bukan berarti buta politik. Warga Unma harus paham politik. Ngerti politik. Tapi Unma tidak boleh berpolitik. Jelas!" tegas Rektor.

Satu hal lagi yang bisa memajukan Unma adalah sinkronisasi. Yaitu semua pihak harus bisa menjalankan peran secara bersama dan saling mendukung satu sama lainnya. "Jika ada hal yang tidak berkenan soal kebijakan kampus, jangan main medsos. Bicarakan dengan baik. Dengan atasan dulu. Nanti juga sampe ke Warek lalu ke Rektor. Kita budayakan saling menghargai," tuturnya.

Dengan KIS, Rektor menegaskan bahwa Unma akan bergerak maju. Diibaratkan sebuah bus, Unma mampu berjalan dengan baik dan lancar. Syaratnya jangan sampai ada komponen yang rusak atau tidak berfungsi.

Hadir pada saat acara tersebut Wakil Rektor II Sanusi dan Wakil Rektor III Ahsan Syukroni. Sementara jumlah pegawai struktural hingga petugas keamanan dan kebersihan yang turut hadir mencapai seratus orang.

Sementara itu, Wakil Rektor III Ahsan Syukroni menyampaikan bahwa ada 9 Prinsip MA yang harus dihafal dan dijalankan warga Unma, baik pegawai, dosen, hingga petugas paling bawah. Juga menyampaikan kunci menjadi warga kelas dunia. Yaitu:

1. Kreatif dan imajinatif

2. Berpikir kritis dan pemecah masalah

3. Komunikasi dan kolaboratif

4. Pengembangan pribadi danĀ  kepemimpinan

5. Literasi digital

6. Bangga menjadi bagian warga atau masyarakat (citizenship). "Warga Unma harus bangga dengan Unma. Jangan sampai warga Unma tidak peduli dengan Unma. Itu kunci kita bisa maju," tuturnya.

(*)