SERANG – “Tidak akan ada kerugian dalam silaturahmi”. Pepatah ini menjadi landasan bagi Tim Fakultas Teknologi dan Informatika (FTI), Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten untuk terus mendatangi instansi pemerintah dan perguruan tinggi lain untuk saling bertukar gagasan ide serta menjalin kerjasama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. UNMA Banten yang sudah berdiri sejak tahun 2001 terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikannya sehingga dipercaya sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas.
Rabu, 10/2/2021, Dekan FTI Susilawati M.Kom di dampingi Wakil Dekan I Robby Rizki Johara, M.Kom, Wakil Dekan II Erik Heriana, M.T, Ketua Program Studi Teknik Mesin M. Azizi Hakim, M.T, Ketua Program Studi Teknologi Pangan Fariz Fadillah, M.T, dan Kepala Laboratorium Pangan Dadan Ahmad Hudaya, M.P, melakukan audiensi dengan pihak Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten. Tim FTI UNMA Banten diterima H Agus M. Tauchid, M.Si, kepala dinas, yang didampingi pimpinan lembaga teknis di lingkungannya. Audiensi ini sebagai prakarsa untuk menjalin kerjasama di berbagai bidang, terutama terkait dengan penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Susilawati menjelaskan, bahwa UNMA Banten memiliki keinginan untuk terus mengembangkan kiprahnya di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, peningkatan kualitas pendidikan dengan melibatkan dosen dan mahasiswa di lembaga pemerintahan menjadi hal yang tidak bisa tidak harus dilakukan. “Pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian, serta kebutuhan masyarakat terus berkembang. Kami pun dengan keadaan tersebut dituntut untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas. Ini tentu tidak mudah karena banyaknya keterbatasan. Karena itu, dengan silaturahmi dan kedepannya melakukan kerjasama dengan dinas terkait atau lembaga lain, diyakini sebagai solusi dalam menangani keterbatasan tersebut,” tutur Susi membuka dialog.
Dalam penelitian, lanjutnya, seringkali dosen maupun mahasiswa terkendala alat uji yang tidak dimiliki atau sudah tidak berstandar baik. Akibatnya, penelitian tidak bisa lanjut atau harus ke lembaga uji yang berada di luar kota serta berbiaya mahal. Padahal, penelitian itu sangat penting dan hasilnya bisa jadi dibutuhkan masyarakat. “Nah, dengan kerjasama bisa ada solusi atas kendala tersebut,” ujar Susi.
Sementara itu, Kepala Distan Banten Agus M Tauchid menyambut baik kunjungan dari pihak UNMA Banten. Distan Banten, menurutnya, sudah banyak bekerjasama dengan perguruan tinggi baik dari Banten bahkan dari luar jawa. Karenanya, kedatangan UNMA Banten untuk menjalin kerjasama merupakan hal yang baik. “Kami sangat terbuka. Apalagi untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang berdampak pada kualitas SDM di Banten ini,” tuturnya.
Dinas Pertanian Banten memiliki laboratorium yang cukup lengkap, khususnya di bidang peternakan. Laboratorium tersebut mencakup uji pangan asal hewani serta uji kandungan zat khususnya pada pakan ternak. Bahkan, tersedia juga alat uji PCR untuk mengetahui DNA. “Semua alat sudah standar internasional. Asal alat dari Eropa. Agar hasil uji sampel dari perusahaan atau pelaku usaha lain benar-benar diakui. Untuk Laborotariumnya sudah terakreditasi KAN,” jelas Agus, seraya menyebut bahwa untuk penelitian mahasiswa akan dilakukan diskresi khusus terkait biaya.
Agus juga berharap UNMA Banten yang merupakan bagian dari Mathla’ul Anwar yang bermakna “tempat terbitnya cahaya” bisa menyinari masyarakat dengan potensi yang dimiliki termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi.
Seusai audiensi, rombongan diajak berkeliling ke Kawasan Pertanian Terpadu (Sitandu) yang berlokasi sekitar 2 km dari kantor Dinas Pertanian di KP3B Palima, Kota Serang. Di lokasi tersebut diperlihatkan aneka alat uji di laboratorium pakan ternak yang cukup lengkap, antara lain uji kadar air, kandungan lemak, protein, fosfor, dan kalsium. Juga ditunjukkan kawasan peternakan yang terdiri, ternak kerbau, sapi perah, sapi pedaging, aneka kambing dan domba, ayam kampung, serta ayam arab. (dan)